SITI MUFAROKAH. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

.

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Civil Society


                              

Berita Pilkades di Desa Boteng Kecamatan Menganti ini merupakan kerusuhan pertama dalam Pilkades didaerahku, sebab sebelumnya selalu aman. Warga meminta pilkades perlu diulang, karena ada kecurangan. Pada postingan kali ini saya akan mencoba menuliskan sedikit cerita tentang Pilkades dididesaku yang situasi akhirnya terjadi kericuhan.

Situasi menjelang Pilkades relatif aman dan kondusif. Warga sudah memenuhi tempat pemungutan dari pagi hari, meskipun sempat diguyur hujan kecil sebentar namun proses pengambilan suara tetap berlangsung. Dari penyelenggarakan Pilkades di Kecamatan Menganti, Desa Boteng. Ribuan warga memenuhi lokasi pemungutan suara di sebuah Balai Desa, Jalan Raya Boteng, Kabupaten Gresik. Kondisi jalan raya yang biasanya lancar mendadak macet sehingga kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatannya. Sebab, setengah badan jalan digunakan untuk parkir dadakan oleh ratusan motor yang berderet di kedua sisi jalan. Selain itu, para pedagang mengais rezeki di tempat tersebut. Banyaknya sejumlah jajanan, membuat area jalan dan lokasi pemilihan terlihat penuh sesak.

Beralih kelokasi pemungutan suara, pada tempat pilkades di balai desa tersebut terdapat pagar setinggi satu meter yang mengelilinginya. Pada pagar tersebut terdapat dua pintu yang terletak pada sudutnya. satu pintu digunakan sebagai tempat masuk warga yang akan mencoblos. Pada pintu masuk tersebut terlihat sejumlah warga mengantri menunggu panggilan namanya. Sementara itu panitia sibuk dengan menyediakan kartu suara dan memanggil nama warga. Pada pintu keluar terdapat tinta hitam untuk setiap warga yang sudah mencoblos harus mencelupkan jarinya disana. Ketiga calon kandidat tersebut duduk menghadap tempat pemungutan suara.. Sedangkan dibelakangnya terlihat fotonya masing-masing yang sudah dibingkai.

Warga Desa mengharapkan pada Pilkades kali ini desanya bisa dipimpin oleh kepala desa yang mengutamakan kepentingan masyarakat yang penting bisa mempunyai pemimpin yang pro aktif dan bisa mengayomi warga. Selain itu, kami mengharapkan kades terpilih nanti bisa memperhatikan sejumlah permasalahan yang ada di desanya seperti perbaikan jalan, drainase, dan pengeloaan sampah untuk kebersihan lingkungan.
Saat awal penghitungan suara yang dimulai pukul 15.00 WIB kondisi masih aman yang terletak di Balai desa. Namun menjelang pukul 19.00 WIB terjadi keributan saat hasil perhitungan suara telah selesai dikarenakan hasil pilkades yang penuh dengan kecurangan.
Demo yang dilakukan sejumlah warga terkait hasil Pemilihan Kepala Desa  (Pilkades) di Desa Boteng kabupaten Gresik yang telah berlangsung Minggu (9/6/2013) lalu nyaris ricuh. terdapat 3 calon kandidat dalam pilkades tersebut.
Aksi demo ini berlangsung pada hari Senin 10/6/2013 bertempat di Balai Desa pada pukul 10.00 WIB. Dengan membawa beberapa spanduk berisi tudingan Pilkades yang penuh rekayasa dan kecurangan. Saya waktu itu juga tau kronologi dalam pelaksanaan demo yang digelar, saya juga merasa tidak setuju dengan hasil Pilkades karena Panitia telah memanipulasi kartu suara dengan mengesahkan kartu suara yang dicoblos sekecil jarum jam. Sangat perlu di pertanyakan dan pertanggung jawabkan bukan? Karena jelas sesuai tata tertip (Tatip) Pilkades Boteng, Pasal 21 ayat 1 E bahwa apabila kartu suara dicoblos menggunakan alat coblos yang tidak disediakan panitia, maka TIDAK SAH.
Perwakilan warga datang ke Balai Desa meminta ketegasan Panitia Pilkades agar menghitung ulang kertas suara yang tidak sah dan telah mengadukan keberatan ke Panitia Pilkades sesuai waktu yang telah ditetapkan yaitu 1x24 jam, tapi sampai sekarangpun belum ada kejelasan dari Panitia Pilkades.
Banyak kejanggalan yang terjadi dalam berlangsungnya pilkades, diantaranya;
1.         Diduga Panitia mencetak kertas suara berlebihan. 
2.        Sesuai jumlah pemilih Daftar Pemilih Tetap 3.549 orang. Panitia mencetak kertas suara 4.580, yang rusak 4 kertas suara, sisanya sisa 1027 kertas suara. Yang distempel Panitia di Balai Desa sebanyak 4000 kertas suara, dan cadangan 100. Masih ada sisa kertas suara. Para Warga menduga ada kecurangan yang dilakukan panitia.
3.        Selain itu, ada kertas suara dari kotak suara nomor dua dan tiga yang lubang coblosan terlalu kecil, seperti coblosan jarum.
4.       Masyarakat  menilai pelaksanaan Pilkades itu berlangsung curang, karena pada penghitungan kotak terakhir ada beberapa surat suara lebih dari jumlah pemilih yang hadir dan terjadi penghentian penghitungan selama 30 menit pada kotak suara terakhir serta ketidaknetralan Panitia.
5.       Jumlah suara tidak cocok dengan jumlah pemilih, pembagian undangan di salah satu rukun tetangga (RT) tanpa didampingi saksi, dan lain-lain.
Hal itulah yang membuat warga mengancam akan melakukan aksi demo terhadap Panitia Pilkades yang diduga telah bertindak diskriminatif dalam proses pemilihan calon kepala Desa Boteng.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pada calon kandidat no. Urut 2 melakukan kerjasama dengan panitia dan menjanjikan beberapa warga dengan memberikan imbalan kepada masing-masing warga serta penggunaan kupon undian kepada pemilih. Beberapa warga mengaku apabila kades yang didukungnya terpilih nanti maka akan diadakan undian bagi warga yang sudah mencoblos untuk mendapatkan sejumlah hadiah. Hal tersebut dilakukan untuk menarik simpati masyarakat agar memilih calon yang didukungnya.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar